LPKAPNEWS.COM, METRO – Muhammadiyah masa kini berbeda dengan masa lalu, pada era sekarang tantangan Muhammadiyah semakin kompleks. Termasuk kompetitor, dulu mungkin sedikit tapi sekarang semakin banyak.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto pada Kamis (29/5) dalam Pembukaan Darul Arqom Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung dan Stadium General.

Kompetitor ini tidak selalu berkonotasi negatif, melainkan harus dilihat sebagai persaingan yang sehat untuk saling berlomba-lomba dalam kebaikan. Itulah sebab menjadikan pentingnya Muhammadiyah butuh kompetitor.

Kompetisi yang terjadi antara Muhammadiyah dengan internal sesama organisasi Islam saat ini juga begitu ketat. Di sektor pendidikan, kata Agung, banyak sekolah-sekolah keislaman non-Muhammadiyah berkembang dengan pesat. 

“Ini kompetisi, kalau kita tidak kermudian berkompetisi dengan baik akan ke depannya mungkin Muhammadiyah bukan lagi kisah sukses,” katanya.

Tidak hanya dari sisi model amal kebajikan, tantangan kompetitor yang dihadapi oleh Muhammadiyah juga di sisi ideologi. Terlebih ada gerakan Islam yang memiliki kesamaan semangat ar ruju ila qur’an wa sunnah.

“Sehingga pada era saat ini kita harus tahu betul secara distingtif apa yang membedakan Muhammadiyah dibandingkan dengan yang lainnya, atau apa keunggulan Muhammadiyah yang berbeda dengan yang lainnya,” ungkap Agung.

Pakar Ilmu Hadis ini menjelaskan, meskipun nash atau wahyu sama namun ketika cara memahaminya berbeda, maka dampak atau implikasi dari pemahaman teks untuk menjadi laku hidup akan berbeda.

“Muhammadiyah ini kan satu organisasi yang membawa paham bahwasannya Islam itu adalah agama yang sempurna, agama yang terakhir, agama yang diridai oleh Allah yang akan mengantarkan umat manusia untuk mendapatkan kemaslahatan hidup di dunia dan di akhirat,” ungkap Agung.

Pemahaman terhadap Islam itu kemudian oleh Muhammadiyah dimodifikasi ke dalam sebuah terma yang lebih singkat, yaitu Islam Berkemajuan. Islam Berkemajuan ini mendorong supaya terjadi perbaikan dalam kehidupan manusia dari waktu ke waktu.

Kebaikan yang diharapkan hadir dari Islam Berkemajuan ini tidak hanya untuk urusan dunia saja, tapi juga urusan akhirat. Karena itu, Islam Berkemajuan mendorong untuk terbentuknya peradaban yang maju.

“Tidak cukup hanya menjadi pengikut peradaban yang sudah ada kalau mau ada lompatan, nggak cukup ternyata kita hanya mengikuti peradaban Eropa, peradaban Amerika, kemajuan IPTEK dan lain sebagainya,” tutur Agung.

Karena tujuannya akhirnya adalah akhirat dengan usaha-usaha di dunia, maka Muhammadiyah tidak hanya memperhatikan urusan ibadah khusus saja, tapi juga pendidikan, kesehatan, sosial, dan kemudian ekonomi., (SM)