
LPKAPNEWS, MALANG – Kelompok mahasiswa di Fakultas
Pertanian – Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berinovasi membuat
jamu untuk ternak, sehingga pakan ternak aman dari cemaran bahan kimia dan
antibiotik sintetis, serta tidak perlu impor suplemen ternak dari luar negeri.
Dalam siaran pers dari Humas UMM pada Jumat (1/ 8)
disebutkan, peternak di Indonesia sejauh ini masih memiliki ketergantungan pada
pakan yang mengandung kimia dan antibiotik sintetis. Hal ini tidak hanya
berbahaya bagi ternak, tapi juga bagi konsumen.
Kenyataan tersebut mendorong mahasiswa dari Fakultas
Peternakan UMM berinovasi untuk menyediakan pakan yang sehat bagi ternak
kambing dan sapi dengan nama Nutri Jamu. Nutri Jamu merupakan pakan ternak
dengan bahan dasar lokal seperti temulawak dan daun pepaya.
“Nutri Jamu bukan sekadar formula teknis, tapi juga
bentuk keberpihakan. Kami ingin peternak punya alternatif sehat dan murah,
tanpa tergantung pada pakan pabrikan yang harganya kian melambung,” ujar Oka
Saputra sebagai ketua tim.
Bahan dasar temulawak dan daun pepaya dikenal memiliki
sifat antimikroba, anti inflamasi, serta mampu meningkatkan nafsu makan dan
kekebalan tubuh ternak. Inovasi ini juga menjadi kritik terhadap dominasi
industri pakan besar yang kerap meminggirkan peternak kecil.
Dari sisi kandungan, formulasi Nutri Jamu terdiri atas
5–10 persen temulawak dan daun pepaya, dikombinasikan dengan bahan konvensional
seperti jagung, dedak, dan konsentrat. Bentuknya yang berupa pelet membuatnya
praktis, mudah disimpan, serta tahan lama tanpa pengawet, dengan kadar air
maksimal 12 persen.
Nutri Jamu tak hanya fokus pada efisiensi pakan, tapi
juga menawarkan solusi terhadap resistensi antibiotik dan kontaminasi residu.
Karena konsumen sekarang makin peduli dengan isu keamanan pangan. Jadi penting
bagi peternak untuk beralih ke pakan sehat seperti ini.
“Salah satu keunggulan proses ini adalah kemudahan
standarisasi di tingkat peternak. Selama ini peternak kecil kesulitan membuat
pakan dengan takaran nutrisi yang pas karena dicampur manual. Nutri Jamu
menyederhanakan itu semua,” jelas Oka.
Ia berharap Nutri Jamu bisa jadi model pakan nasional
berbasis herbal yang memanfaatkan kekayaan biodiversitas Indonesia. Sedangkan
temulawak dan daun pepaya bisa diolah, jadi tidak harus impor suplemen sintetis
dari luar negeri.
Editor, Angcel
Sumber, Muhammadiyah Or Id