LPKAPNEWS, PONOROGO – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah
(PDA) Kabupaten Ponorogo resmikan berdirinya Pusat Layanan Disabilitas (PLD)
‘Aisyiyah Mentari Ponorogo pada Rabu (30/7/25).
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA), Tri
Hastuti Nur Rochimah, menyampaikan bahwa PLD ‘Aisyiyah Mentari ini menjadi yang
pertama yang dimiliki oleh ‘Aisyiyah. “Pusat Layanan Disabilitas ‘Aisyiyah
Mentari Ponorogo ini menjadi yang pertama yang dimiliki ‘Aisyiyah, dan
biasanya kalau sudah berdiri satu akan ber fastabiqul khairat tumbuh PLD di
‘Aisyiyah yang lainnya,” ujarnya.
Disampaikan oleh Tri, ‘Aisyiyah selalu ingin hadir untuk
menjawab berbagai persoalan dan menjawab kebutuhan yang ada di masyarakat.
“Karena kita ingin membangun peradaban utama peradaban yang memberi ruang yang
sama bagi masyarakat dengan latar belakang apapun.”
Pusat Layanan Disabilitas ‘Aisyiyah Mentari ini
memperkuat komitmen ‘Aisyiyah yang sejak awal berdirinya sudah mempunyai
kepedulian yang besar dalam pendidikan anak-anak. Dimana pada tahun 1919
‘Aisyiyah sudah mendirikan Frobel School yang kini berkembang menjadi TK
‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA).
“Artinya ‘Aisyiyah Muhammadiyah ingin selalu hadir
bersama masyarakat, bersama pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang utama
melalui anak-anak kita karena semua anak adalah istimewa, maka kemudian kita
harus merangkul semua anak agar tumbuh menjadi generasi yang hebat dan ini
tanggung jawab kita bersama,” terang Tri.
Tri berharap semoga kehadiran PLD bisa menjadi inspirasi
tidak hanya bagi ‘Aisyiyah Muhammadiyah tetapi juga masyarakat secara umum.
“PLD ini harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan mendukung program
Kementerian Pendidikan maupun Dinas Pendidikan dalam rangka mewujudkan
pendidikan bermutu.”
Nurhadi Hanuri, Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo
menyampaikan terimakasih atas perhatian besar yang diberikan ‘Aisyiyah
Muhammadiyah dalam pendidikan anak-anak terutama yang dengan disabilitas.
“Melalui Pusat Layanan Disabilitas ‘Aisyiyah Mentari ini telah menunjukkan
komitmen untuk memberikan pelayanan yang luar biasa bagi anak-anak kita yang
berkebutuhan khusus,” ucapnya.
Nurhadi menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan Ponorogo akan
mendukung sepenuhnya PLD ini agar jangan sampai anak-anak di Kabupaten Ponorogo
tidak mendapatkan layanan yang sesuai dengan kondisinya masing-masing.
Nurhadi juga mengajak berbagai pihak bersinergi untuk
mendukung masa depan anak-anak berkebutuhan khusus agar bisa mandiri dari semua
aspek. “Sekecil apapun kolaborasi yang dilakuan, kita lakukan bersama agar
anak-anak di Kabupaten Ponorogo merasa bahagia dan tidak merasa
terdiskriminasi.”
Sekretaris Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Timur,
Nur Mukarromah menyampaikan bahwa PLD ‘Aisyiyah Mentari Ponorogo ini
adalah implementasi dari salah satu program yang dicanangkan PPA melalui
Program INKLUSI. “PDA Ponorogo punya potensi dan sumber daya yang luar biasa,
sehingga dengan proses panjang bisa mendirikan PLD ini, mudah-mudahan praktik
baik ini bisa menjadi rujukan bagi ‘Aisyiyah lain di Jawa Timur maupun
‘Aisyiyah di wilayah lainnya.”
Pengembangan layanan ini disebut Nur Mukarromah sejatinya
adalah implementasi dari surat Ali Imron ayat 110. Bagaimana ‘Aisyiyah
memberikan upaya untuk bisa mewujudkan khairu ummah yang berkeadilan yang
didasari dengan jiwa yg bertanggung jawab pada tumbuh kembang anak apapun
kondisinya. PLD ‘Aisyiyah Mentari Ponorogo ini disebut Nur Mukarromah juga
bagian dari implementasi GEDSI yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah dalam memastikan
tidak ada satu anakpun yang tertinggal dalam mendapatkan pendidikan yang layak.
Titik Nurlaila selaku Direktur PLD ‘Aisyiyah Mentari
Ponorogo menyampaikan bahwa PLD ini sebagai wujud nyata komitmen ‘Aisyiyah
dalam mendampingi kelompok rentan khususnya anak-anak dengan hambatan
perkembangan.
“PLD akan memberikan layanan terarah dan tepat sasaran,
menjadi jembatan antara anak-anak disabilitas dengan dunia pendidikan, serta
menguatkan peran keluarga dan komunitas dalam menciptakan lingkungan yang
mendukung tumbuh kembang anak,” ucap Titik,
PLD ‘Aisyiyah Mentari Ponorogo menurut Titik mempunyai
empat layanan yakni Terapi wicara, layanan untuk membantu anak mengalamin
gangguan bicara, Bahasa, atau komunikasi. Terapi okupasi, yang fokus pada
pelatihan ketrampilan motorik halus, koordinasi tubuh, dan kemampuan menjalani
aktivitas harian. Fisioterapi, yang fokus pada anak yang mengalami hambatan
berat atau gangguan motorik kasar seperti kesulitan berjalan, kesulitan duduk,
dan kesulitan menjaga keseimbangan tubuh. Kemudian juga melakukan pendampingan
transisi ke sekolah, dimana anak akan dibantu masuk ke sekolah tujuan.
“Semoga keberadaan Pusat Layanan Disabilitas ‘Aisyiyah
Mentari ini dapat menjadi oase dan rumah bertumbuh bagi anak-anak berkebutuhan
khusus di Ponorogo dan sekitarnya. Mari bersama-sama kita teguhkan komitmen
bahwa setiap anak berhak mendapat tempat terbaik untuk tumbuh dan bermakna.”
Editor, Angcel
Sumber, Muhammadiyah Or Id