Irwan Akib: Jadikan Profesi Guru sebagai Panggilan Jiwa

LPKAPNEWS,, YOGYAKARTA – Tugas mencerdaskan anak bangsa memiliki tantangan tersendiri, khususnya bagi guru sebagai pelaksana teknis di lapangan yang bersentuhan langsung dengan peserta didik atau siswa.

Melihat kompleksitas tantangan mengajar yang begitu rupa, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Irwan Akib meminta supaya profesi sebagai guru ini dijadikan sebagai panggilan nurani.

“Mari kita jadikan profesi guru kita ini sebagai panggilan nurani. Sehingga apapun yang terjadi di dalam kelas itu bisa kita nikmati dengan baik,” kata Irwan Akib pada (29/8) dalam Seminar Deep Learning di SM Tower, Kota Yogyakarta.

Hal itu disampaikan Irwan Akib tidak hanya isapan jempol semata, melainkan dari pengalaman panjangnya. Sebab dia telah menjadi guru di sekolah swasta sejak tahun 1980-an.

Menurutnya, tak hanya murid yang diberikan penilaian, tapi juga setiap guru wajib melakukan refleksi diri setiap kali selesai memberikan pelajaran kepada anak-anak didiknya di ruang kelas.

“Sehingga dengan refleksi itu kita dapat melakukan evaluasi terhadap apa yang kita lakukan di dalam kelas tadi. Kita mengidentifikasi semua kondisi yang dihadapi oleh anak kita, karena setiap anak-anak didik kita ini unik,” ungkapnya.

Guru Besar Pendidikan Ilmu Matematika ini menambahkan, jika guru mampu memahami setiap isi kepala, atau kondisi umum di ruang kelas ketika memberikan pelajaran, diharapkan guru akan bisa melakukan pengajaran dengan baik.

Irwan Akib memandang, tugas guru di ruang kelas tidak cukup hanya dengan menyampaikan materi dan mencerdaskan intelektualnya saja. Tetapi lebih dari itu, guru juga harus berperan mencerdaskan akhlak dan menguatkan iman.

“Pendidikan selain merawat dan mengembangkan kemampuan intelektualnya anak, juga harus membangun kecerdasan yang lain. Dia harus punya sikap dan komitmen terhadap bangsa dan negara ini,” katanya.

Dalam konteks kebangsaan dan kenegaraan, Irwan Akib berharap dari pendidikan dapat menumbuhkan rasa cinta dan pembelaan terhadap tanah air Indonesia. Bangsa Indonesia tak boleh malu jika menggunakan produk dalam negeri.

“Pendidikan kita di Indonesia ini tidak sekadar mencerdaskan intelektualnya anak kita, tapi juga merawat jiwanya, kebangsaanya dan seterusnya. Sehingga nanti bisa menjadi bangsa dan manusia Indonesia yang utuh,” kata Irwan Akib.

Sumber, Muhammadiyah Or Id