110 Tahun Suara Muhammadiyah: Luncurkan Buku Media dan Islam Berkemajuan

LPKAPANEWS, YOGYAKARTA – Suara Muhammadiyah (SM) kerja sama dengan Majelis Pustaka Informasi (MPI) launching dan bedah buku “Media dan Islam Berkemajuan” pada Rabu (13/8) di Grha SM, Kota Yogyakarta.

Ketua MPI Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muchlas MT dalam sambutannya mengapresiasi semangat keilmuan yang masih tumbuh di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. Dia berharap semangat ini terus hidup dan dirawat.

Agenda launching dan bedah buku ini sekaligus juga sebagai kado untuk perayaan Milad ke-110 SM, sekaligus juga peringatan Hari Pers dan Literasi Muhammadiyah yang ditetapkan pada 13 Agustus setiap tahunnya – dan masih menunggu pengesahan.

“Hari ini menjadi momentum untuk lahirnya Suara Muhammadiyah, sekaligus Hari Pers dan Literasi Muhammadiyah,” katanya. 

Sementara itu, terkait dengan buku “Media dan Islam Berkemajuan”, Muchlas menyampaikan bahwa buku ini layak dibaca bagi para pengamat dan peminat dunia jurnalistik Islam, sebab berisi rekam jejak aktivitas jurnalistik dari dunia Islam secara global dan kemudian mengerucut ke Muhammadiyah.

“Buku ini memberikan alternatif yang memperkaya dari bacaan-bacaan kita. Jadi jangan sampai kita bergantung terus pada AI. Tapi kalau kita menggunakan AI kita harus memperbanyak dialog,” tutur Muchlas.

Di tengah arus kemajuan teknologi informasi terlebih adanya Akal Imitasi (AI), dunia media Islam perlu merespon untuk tetap berada di ruang edar informasi yang mengglobal. Situasi ini tersebut menjadikan kedalaman informasi, termasuk di dunia akademik menjadi dangkal.

Tentang empat tokoh yang diulas di buku ini yaitu Fachrodin, Buya Hamka, Buya Syafii Maarif, dan Haedar Nashir yang kesemuanya adalah tokoh-tokoh kunci Media SM, Muchlas mengajak belajar bahwa aktivitas jurnalistik tak sebatas menulis berita.

Melainkan juga dedikasi sekaligus juga wujud keseriusan dalam upaya mencerdaskan dan mencerahkan umat, khususnya warga Muhammadiyah. Kerangka berpikir kritis yang mereka miliki juga mampu mengantarkan posisi mereka pada peran-peran strategis.

Senada dengan itu, Direktur PT. Syarikat Cahaya Media/SM, Deny Asy’ari pun mengaku bahwa, jabatan keempat tokoh di Majalah SM tak berhenti di atas meja, namun lebih kepada wujud dedikasi yang ikhlas untuk turut serta membangun masyarakat Islam berkemajuan.

Media dan informasi dalam tradisi Islam, kata Deny, merupakan superstruktur untuk membentuk dasar struktur sosial. Model atau arah gerak pembentukan struktur ini berbeda dengan Marxisme. Sebab media dan informasi dalam Islam tak sekadar berdimensi pers, tapi juga pembaruan, persatuan, pejuang, dan pendidikan.

“Buku yang ditulis oleh Pak Roni ini memperkuat itu, sekaligus menurut saya ini menjadi legitimasi ketika orang banyak bertanya: kenapa Suara Muhammadiyah mampu bertahan lebih satu abad?. Jadi alasan ini, Suara Muhammadiyah hadir tak sekadar berdimensi pers,” ungkapnya.

Dato Marajo Deny Asy’ari mengutip Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir bahwa Suara Muhammadiyah tidak sekadar pers tapi juga petunjuk dan literasi. Hal-hal itu yang menjadi kunci sukses SM bertahan lebih dari satu abad lamanya.

Sumber, Muhammadiyah, Or, Id