LPKAPNEWS, JAKARTA – Peringatan
tahun baru Islam 1447 H, bagi warga Muhammadiyah tak boleh sekadar acara
seremonial semata, tapi harus memberikan dampak pada perpindahan atau hijrah
menuju kebaikan.
Hal itu disampaikan
Anggota Bidang I Tabligh Global dan Kerja Sama Majelis Tabligh Pimpinan Pusat
(PP) Muhammadiyah, Fakhrurazi Reno Sutan pada Jum’at (4/7) dalam Mimbar Jumat
Masjid At Tanwir, Kantor PP Muhammadiyah di Jakarta.
Hijrah bagi warga
Muhammadiyah tak dilakukan secara simbolis. Sebab dalam hadis yang diriwayatkan
Ibnu Umar dari Rasulullah menyebut, hijrah adalah perpindahan dari perbuatan
yang dilarang menuju kepada segala perbuatan yang diperintahkan.
“Kalau berpindah
kepada yang diwajibkan adalah suatu kewajiban, tetapi berpindah kepada yang
dibolehkan itu kadang-kadang banyak diabaikan,” katanya.
Sementara, dalam Surat
An Nisa ayat 100 disebutkan bahwa hijrah itu juga berkaitan dengan perjalanan
ke bumi Allah yang luas. Dalam surat ini diterangkan konsekuensi dari hijrah
adalah bertambahnya rizki.
Menurut Fakhrurazi
Reno, manusia yang berhijrah juga dapat dimaknai perpindahan kondisi dari yang
sebelumnya tidak punya atau rizkinya sedikit berubah ke kondisi yang lebih baik
atau lebih banyak rizkinya.
“Ini sama saja
berhijrah dari mustahik menjadi muzakki. Perpindahan dari miskin kepada tidak
miskin. Walaupun tidak kaya paling tidak mampu. Berpindah dari yang konsumtif
kepada produktif,” katanya.
Produktif, katanya,
dalam Islam dapat dijadikan sebagai bagian dari ibadah sebab mengadakan barang
atau jasa untuk memberi kemaslahatan pada banyak orang. Di sisi lain, produktif
juga berdampak baik pada diri pribadi dan keluarga dari sisi ekonomi.
Pada sisi yang lain,
hijrah bagi warga Muhammadiyah adalah perpindahan dari kebodohan kepada
keilmuan untuk membangun peradaban maju. Makna hijrah ini menjadi salah satu
yang sangat ditekankan oleh Muhammadiyah.
Salah satu contoh
makna hijrah ini adalah penggunaan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
Menurutnya, penggunaan KHGT sebagai kriteria penanggalan adalah bentuk hijrah
menuju keilmuan untuk membangun persatuan peradaban Islam.
Penggunaan KHGT ini
sekaligus untuk mempermudah kehidupan umat Islam yang sudah mengglobal. Melalui
penggunaan KHGT, umat Islam dapat merencanakan berbagai agenda jauh-jauh hari
tidak harus mendadak.
Editor, Angcel
Sumber, Muhammadiyah Or Id