LPKAPNEWS - Tradisi tafsir di Muhammadiyah bukan warisan
yang diam. Ia terus hidup. Bergerak dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dari pena ke pena. Dari tafsir ke tafsir.
Sejak awal abad ke-20, Muhammadiyah telah memulai
penafsiran Al-Qur’an yang berorientasi pada amal dan pembaruan. Tafsir
Kiai Dahlan adalah buktinya. Sebuah tafsir yang lahir dari praktik hidup.
Semangat ini berlanjut dalam karya kolektif Tafsir Al-Qur’an; Djoez Ke
Satoe. Disusun secara tematik. Mudah dipahami dan dekat dengan kebutuhan umat.
Tahun 1970-an hingga 1980-an, muncul karya tafsir
personal. HAMKA dengan Tafsir Al-Azhar. Hasbi Ash-Shiddieqy dengan Tafsir
Al-Bayan. Keduanya menghadirkan pesan wahyu dalam bahasa Indonesia yang hidup.
Menghubungkan teks suci dengan konteks lokal.
Memasuki dekade 1990-an, tafsir Muhammadiyah merespons
isu kebangsaan. Salah satunya tentang hubungan antarumat beragama. Tafsir
menjadi alat dialog sosial, bukan sekadar renungan spiritual.
Tahun 2015, lahir Tafsir At-Tanwir. Disusun oleh
para ulama dan akademisi Muhammadiyah. Pendekatannya tahlili dan maudhui.
Isinya mencakup empat bidang: ibadah, sosial, ekonomi, dan keilmuan.
Kini, Majelis Tarjih mengajak Anda melanjutkan warisan
ini. Konferensi Mufasir Muhammadiyah III akan digelar pada 28–30 Agustus
2025 di Yogyakarta.
Konferensi ini melanjutkan dua pertemuan sebelumnya.
Fokusnya: menjaring penulis Tafsir At-Tanwir Juz 25–30. Ini bukan
sekadar acara. Ini gerakan keilmuan. Dakwah melalui tafsir. Tajdid melalui
tulisan.
Tujuan konferensi:
Membentuk jaringan mufasir Muhammadiyah.
Menghimpun penulis potensial untuk Tafsir At-Tanwir.
Menyusun gagasan bersama untuk percepatan penulisan.
Menentukan tema dan penulis Juz 25–30 (Agustus
2025–2026).
Kesempatan ini terbuka bagi akademisi, ulama muda, guru,
mahasiswa, dan siapa pun yang cinta tafsir dan pembaruan.
Menulis tafsir bukan hanya tugas ilmiah. Ia adalah bagian dari dakwah. Dari
tajdid. Dari kontribusi untuk umat.
Jangan lewatkan. Bergabunglah. Daftar melalui tautan
berikut: https://konferensimufasir.tarjih.or.id/pendaftaran
Tafsir adalah medan dakwah. Tafsir adalah jalan tajdid.
Mari menulis bersama Muhammadiyah.
(Redaksi)