LPKAPNEWS, BANDUNG –
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Republik Indonesia (Mendukbangga
RI) sekaligus Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Wihaji bersama Lazismu, mengunjungi rumah tidak layak huni di Desa Patengan,
Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Rumah tersebut direncanakan menjadi
sasaran program bantuan bedah rumah dalam rangka penanggulangan stunting.
Wihaji menjelaskan
bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan keluarga berisiko stunting
dapat tinggal di lingkungan yang sehat dan layak huni. Program ini menjadi
bagian dari strategi BKKBN dalam menurunkan angka stunting di Jawa Barat, yang
memiliki pengaruh besar terhadap prevalensi stunting nasional.
“Kenaikan
prevalensi stunting di Jawa Barat sangat menentukan angka stunting nasional.
Melalui kolaborasi ini, BKKBN telah melakukan asesmen dan memilih dua rumah
sebagai sampel intervensi, yang juga disertai bantuan pemenuhan gizi keluarga,” ujar Wihaji pada Senin (13/7).
Direktur
Pendistribusian dan Pendayagunaan Lazismu Pusat, Ardi Luthfi Kautsar,
menambahkan bahwa kondisi hunian yang tidak layak sangat berkontribusi terhadap
tingginya angka stunting. Karena itu, Lazismu berperan aktif dalam memberikan
solusi melalui program bedah rumah.
“Peran
Lazismu adalah memberikan nilai manfaat kepada keluarga yang membutuhkan
melalui pembangunan ulang rumah-rumah tersebut,” kata Ardi.
Lazismu mengalokasikan
dana sebesar Rp25 juta untuk masing-masing rumah, yang disalurkan dari dana
zakat. Bantuan tersebut mencakup proses perobohan dan pembangunan kembali
rumah, bekerja sama dengan pemangku kepentingan lokal, khususnya di Kabupaten
Bandung.
Program ini diharapkan
menjadi model kolaborasi multisektor dalam pencegahan stunting. Selain
memperkuat intervensi gizi, upaya ini juga menekankan pentingnya faktor
lingkungan dan kualitas hunian sebagai bagian integral dari pembangunan
keluarga yang sehat.
Editor, Angcel
Sumber, Muhammadiyah Or Id