GAMNR: Narasi Pariwisata Regeneratif Kepri Gagah di Forum, Gagal di Lapangan

LPKAPNEWS, TANJUNG PINANG  Gerakan Anak Melayu Negeri Riau (GAMNR) menyampaikan kritik tajam terhadap presentasi Kepala Dinas Pariwisata Kepri yang memaparkan konsep Pariwisata Regeneratif dalam diskusi nasional bersama Kementerian Pariwisata RI. GAMNR menilai narasi tersebut indah di atas kertas, namun jauh dari kenyataan di lapangan.

Apa yang disampaikan Kadis Pariwisata Kepri di forum nasional hanya mimpi retoris yang belum punya akar di realitas Kepri. Yang terjadi justru pelestarian yang minim, pemberdayaan lokal yang lemah, dan PAD yang nihil,” ujar Sas Joni, Ketua GAMNR TANJUNGPINANG. 

Pariwisata Regeneratif, menurut definisinya, adalah pariwisata yang tidak hanya berkelanjutan (sustainable) tetapi mampu memulihkan dan memperkuat ekosistem alam dan sosial budaya. Namun hingga kini, GAMNR menilai belum ada indikator yang menunjukkan bahwa pendekatan ini benar-benar diterapkan di Kepulauan Riau.

4 poin Kritik GAMNR terhadap Realitas di Lapangan:

●Rendahnya pelibatan masyarakat lokal, terutama komunitas budaya dan pelaku ekonomi kreatif daerah.

●Minimnya kontribusi terhadap PAD meskipun disebut ada perputaran ekonomi wisata hingga Rp 17 triliun.

●Pola promosi masih bersifat konsumtif, berorientasi pada citra, bukan pembangunan ekosistem wisata berbasis nilai lokal dan dampak jangka panjang.

●Belum terlihat program nyata untuk regenerasi budaya lokal, pelestarian warisan Melayu, atau ekowisata yang mengakar di pulau-pulau kecil.

Yang dibangun baru panggung dan spanduk, bukan dampak. Regeneratif macam apa kalau masyarakat pesisir masih ditinggalkan?” tambah Sas Joni

Editor, Angcel

Sumber, Mardy