Direktur ICC Jakarta Kunjungi Umsida, Tawarkan 5 Usulan Kerja Sama dengan 3 Kampus di Iran

LPKAPNEWS – Fakultas Agama Islam (FAI) bersama Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus memperkuat langkah internasionalisasinya melalui kunjungan kehormatan dari Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta dan seorang guru besar asal Republik Islam Iran, Prof Mohammad Sharifani pada Senin (21/7/2025).

Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Kampus 1 Umsida tersebut turut dihadiri oleh Wakil Rektor II Umsida, Prof Dr Hana Catur Wahyuni ST MT IPM serta jajaran pimpinan FAI dan FBHIS Umsida.

Kunjungan ICC Jakarta ini merupakan inisiasi untuk membuka peluang kerja sama di bidang keilmuan, kebudayaan, dan penelitian, sekaligus menjadi forum inspiratif bagi mahasiswa FAI untuk menyerap wawasan global langsung dari akademisi internasional. Saat ini, Prof Sharifani diamanahi sebagai Direktur ICC Jakarta dengan didampingi oleh Wakil Direktur Bidang Pendidikan dan Riset ICC, Dr Akmal Kamil MA.

Selain sebagai sebagai Direktur ICC Jakarta, beliau merupakan guru besar Universitas Allameh Tabataba’i yang ahli di bidang tafsir dan hadits yang telah menulis ratusan buku tentang Islamic Studies.

Kedatangannya ini mewakili tiga universitas besar yang ada di Republik Islam Iran, yakni Universitas Islam Azad (IAU), Universitas Shiraz, dan Universitas Allameh Tabataba’i.

“Pertemuan ini merupakan pertemuan yang penuh keberkahan. Selain itu, di pertemuan ini kita bisa saling membuka pandangan yang bisa menjadi faktor untuk menjalin kerja sama di berbagai bidang,” terang Prof Sharifani.

Selain itu, tambahnya, kunjungan ICC Jakarta ini bermaksud untuk menggali pengalaman yang ada di Umsida untuk diterapkan di Republik Islam Iran.

Lantas ia mengutip perkataan dari Imam Ali yang mengatakan, “Teruslah kalian saling bertemu, saling bertukar pikiran sehingga dari pertemuan-pertemuan tersebut bisa melahirkan ilmu yang baru.”

5 Usulan Kerja Sama ICC Jakarta 3 dan Universitas di Republik Islam Iran

Ia mewakili ICC Jakarta memberikan beberapa usulan dari pertemuan ini. Yang pertama yakni terkait kerja sama dalam membuat jurnal dan riset.

“Masing-masing dosen dari kampus kami bisa menulis jurnal terkait tema-tema yang disepakati dan diminati, kami bisa membentuk dewan editorial coach baik dari Umsida maupun yang saya wakili,” terangnya.

Ia berpendapat bahwa ini merupakan tradisi keilmuan di perguruan tinggi. Usulan kedua yakni pertukaran mahasiswa dan dosen.

“Dosen-dosen Umsida bisa menjadi pembimbing untuk skripsi, tesis, maupun disertasi mahasiswa terutama yang mengambil studi tentang Kemuhammadiyahan. Demikian juga Umsida bisa mengambil tentang sains Islam, teknologi, kedokteran, dan lainnya,” imbuh Prof Sharifani.

Usulan yang ketiga yakni kedua universitas saling membuka peluang untuk bertamu dan menjalankan aktivitas akademik guna mengambil manfaat, pengalaman, dan pengetahuan karena hal tersebut akan melahirkan banyak manfaat dan ilmu yang bisa didapatkan kedua lembaga.

Usulan yang keempat merupakan usulan yang paling efisien untuk dilakukan dalam waktu dekat dan menjadi kegiatan pertama, yakni penyelenggaraan webinar internasional yang membahas isu-isu terkini di berbagai bidang.

“Bentuknya berbagai macam, misalnya karya ilmiah jurnal atau penelitian yang perlu dipresentasikan dan kemudian kita bisa saling menyempurnakan,” ungkapnya.

Usulan terakhir yakni rencana pelaksanaan seminar internasional tentang shalat, peran ibu, anak, dan dunia digital karena dunia digital saat ini sangat berpotensi untuk membuat distraksi bagi anak-anak sehingga mereka tidak terlalu menganggap pentingnya shalat.

“Seminar kali ini akan membincangkan tentang peran orang tua, peran anak, dan kemanfaatan dunia digital. Alih-alih menghalangi mereka, namun bagaimana dunia digital dimanfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah,” katanya.

Seminar yang kedua yakni membahas tentang kitab Nahjul Balaghah, yaitu kitab yang terdiri dari Arahan-arahan di dalam pengelolaan pemerintahan, tentang penolakan sebuah jabatan sosial sebagai jabatan militer, serta hal lain yang bersifat antropologi, sosiologi, psikologi, dan lainnya.

“Kami harap kedua belah pihak bisa saling berkontribusi, baik pada masyarakat maupun civitas akademika sehingga bisa mengambil manfaat dari apa yang dicapai oleh kedua lembaga,” tutupnya.

Usulan ICC Jakarta Sejalan dengan Tujuan Umsida

Sementara itu, Hana Catur, saat menyambut ICC Jakarta mengungkapkan bahwa apa yang dikatakan oleh Prof Sharifani searah dengan tujuan dan kegiatan Umsida selama ini.

“InsyaAllah usulan-usulan tersebut bisa didiskusikan bersama dan bisa diintegrasikan dengan tujuh fakultas,” jelasnya.

Umsida juga gencar menerbitkan jurnal yang diarahkan untuk terindeks Scopus dan dikolaborasikan dengan penulis internasional. Pada prinsipnya, lanjut Hana, Umsida mendukung semua bentuk kegiatan yang telah dijelaskan di kunjungan ini.

“Semoga kerja sama ini sejalan dengan prinsip Umsida yakni efektif, efisien, dan berdampak nyata, serta terukur,” harap Dosen Prodi Teknik Industri itu. 

Editor, Angcel

Sumber, PWMU