Dari Ranting ke Regional, Muhammadiyah Sumatera Utara Bangun Kekuatan Gerakan dari Bawah

LPKAPNEWS, SIDEBUK-DEBUK - Dalam semangat membumikan Islam Berkemajuan hingga ke akar rumput masyarakat, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara kembali menegaskan komitmennya untuk membangun kekuatan gerakan dari bawah melalui revitalisasi cabang dan ranting. Kegiatan konsolidasi bertajuk “Dari Ranting ke Regional, Membangun Kekuatan Gerakan dari Bawah” yang digelar dalam rangka Rihlah Dakwah LPCR-PM PDM Asahan di YMRI (Yayasan Mulia Rahman Insani), Lau Sidebuk-debuk Kec. Berastagi Kab. Karo (5-6/7).

Kegiatan ini menjadi ajang penguatan visi bersama menuju Muhammadiyah Regional Sumatera. Acara dibuka secara resmi oleh Ketua PDM Asahan, Drs. Mohd. Akhyar, MA., yang turut hadir didampingi oleh Ketua LPCR-PM PDM Asahan, Muhammad Yunus. Dalam sambutannya, Drs. Mohd. Akhyar menekankan pentingnya memperkuat dakwah dari level paling dasar, yakni ranting. Ia mengajak seluruh peserta untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum konsolidasi gerakan dan perluasan peran cabang dan ranting Muhammadiyah dalam menghadapi
tantangan zaman.

Kegiatan ini mempertemukan jajaran PWM, PDM, PCM, PRM, serta para aktivis lapangan yang selama ini menjadi tulang punggung dakwah persyarikatan di berbagai wilayah Sumatera Utara.

Sekretaris PWM Sumut, Irwan Syahputra, MA., dalam pemaparannya menegaskan bahwa kekuatan Muhammadiyah tidak dibangun dari atas, melainkan dari simpul-simpul terkecil yang konsisten bergerak. Menurutnya, ranting adalah denyut nadi persyarikatan. Tanpa pondasi yang kokoh di tingkat bawah, arah kemajuan Muhammadiyah secara keseluruhan akan rapuh. Irwan pun mendorong seluruh pimpinan dan kader untuk memperkuat struktur organisasi secara sistemik dan berkelanjutan. Ranting dan cabang, menurutnya, harus menjadi laboratorium gerakan sosial Islam—aktif, solutif, dan kolaboratif.

Senada dengan itu, Ketua LPCR-PM PWM Sumatera Utara, Dr. Anang Anas Azhar, MA., menyoroti pentingnya masjid sebagai pusat peradaban umat. Masjid menurutnya tidak cukup hanya menjadi tempat ibadah ritual, melainkan harus menjadi pusat pemberdayaan umat—menggerakkan kegiatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga solidaritas sosial. Ia  berharap setiap cabang dan ranting Muhammadiyah menjadikan masjid sebagai titik pangkal kaderisasi dan penguatan dakwah berbasis komunitas. Gerakan tajdid yang dilakukan Muhammadiyah, katanya, harus berakar kuat di tengah masyarakat, dan masjid menjadi instrumen strategis yang menjembatani nilai dan aksi.

Pemaparan teknis dalam kegiatan ini disampaikan oleh Sekretaris LPCR-PM PWM Sumut, Partaonan Harahap, ST., MT., yang mengenalkan penggunaan aplikasi SICARA (Sistem Informasi Cabang dan Ranting Muhammadiyah). Ia menjelaskan pentingnya digitalisasi data organisasi agar penguatan cabang dan ranting tidak lagi berbasis asumsi, tetapi berdasarkan data yang aktual dan terverifikasi. SICARA, jelasnya, merupakan instrumen strategis dalam memetakan ranting unggulan, memantau progres kinerja organisasi, serta mengevaluasi kontribusi cabang dan ranting terhadap dakwah yang berbasis masyarakat. Ia juga menekankan bahwa cabang dan ranting Muhammadiyah ke depan harus mampu menampilkan wajah organisasi yang tertib, transparan, dan memiliki dampak nyata.

PWM Sumut menyadari bahwa menyongsong Muhammadiyah Regional Sumatera tidak bisa dilepaskan dari upaya serius dalam membangun struktur organisasi dari bawah. Oleh karena itu, konsolidasi dan pelatihan seperti ini akan terus digelar secara berkelanjutan dengan pendekatan partisipatif dan transformatif. PWM ingin memastikan bahwa setiap ranting tidak hanya hadir secara administratif, tetapi juga benar-benar menjadi pelayan umat yang adaptif, solutif, dan membumi. Dari Medan hingga Nias, dari Langkat hingga Mandailing, denyut perubahan itu terus bergerak. Muhammadiyah Sumut sedang menyalakan bara perjuangan dari akar untuk menjulang ke langit perubahan. Dari ranting ke regional, dari struktur ke gerakan, Muhammadiyah siap
menjemput masa depan dakwah yang lebih luas, inklusif, dan berdampak.

Editor, Angcel

Sumber, Infomu