LPKAPNEWS - Indonesia memperingati Hari Anak Nasional (HAN) setiap tanggal 23 Juli ,tanggal ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 44 Tahun 1984 sebagai bentuk penghormatan terhadap anak-anak Indonesia, dan bertepatan dengan disahkannya Undang-Undang Kesejahteraan Anak pada tahun 1979.
Hari Anak Nasional sebagai sebuah momen penting untuk menghormati dan merayakan anak-anak sebagai generasi penerus yang memiliki peran vital dalam masa depan bangsa.
Peringatan ini juga merupakan bentuk
nyata dari kepedulian terhadap pemenuhan hak serta perlindungan terhadap anak,
yang harus menjadi tanggung jawab bersama.
Di tahun 2025, HAN mengusung tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045” dengan tagline inspiratif “Anak Indonesia Bersaudara.
” Tema ini menegaskan pentingnya menciptakan generasi anak yang
sehat, cerdas, tangguh, dan berdaya dalam rangka menyambut
100 tahun kemerdekaan Indonesia di tahun 2045.
Tagline “Anak Indonesia Bersaudara” juga menanamkan nilai-nilai persatuan, toleransi, dan solidaritas di antara anak-anak dari berbagai latar belakang suku, agama, maupun budaya.
Bahwa seluruh anak Indonesia, tanpa memandang perbedaan sosial, ekonomi, agama, atau etnis, adalah bagian dari satu keluarga besar bangsa Indonesia.
Nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan persaudaraan perlu ditanamkan sejak dini sebagai fondasi kuat menuju bangsa
yang beradab dan inklusif.
Peringatan Hari Anak Nasional bukan sekadar seremoni, tetapi juga menjadi seruan bagi seluruh elemen bangsa seperti pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media, hingga keluarga, untuk bersama-sama mewujudkan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia agar anak dapat memahami nilai-nilai moral yang ada pada agama dan masyarakat sekitar.
Sebagai bahagian dari lingkungan masyarakat diharapkan dapat kembali menaati etika moral yang telah disusun oleh agama dan negara sehingga tawuran antar pelajar dan bullying dapat diminimalisir untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Makna Hari Anak Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045
Hari Anak Nasional menjadi momentum pengingat bahwa anak-anak adalah pondasi
masa depan bangsa. Menjaga kesejahteraan dan melindungi mereka adalah investasi
penting untuk menjamin Indonesia yang lebih baik di masa mendatang.
Anak adalah harta paling berharga yang perlu dijaga, dibimbing, dan diberdayakan. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yaitu Indonesia Emas 2045 adalah bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 yang menandai 100 tahun kemerdekaan.
Visi
ini mencakup delapan agenda utama pembangunan, termasuk transformasi sosial
dengan misi pendidikan yang berkualitas dan merata.
Dalam konteks HAN 2025, sejumlah tema kampanye strategis
telah disiapkan, antara lain Generasi Emas Bebas Stunting – Pemenuhan gizi
sejak dini. Pendidikan Inklusif – Tidak ada anak yang tertinggal. Anak Cerdas
Digital – Aman dan bijak dalam dunia digital. Stop Perkawinan Anak dan
Kekerasan – Lindungi anak dari praktik berbahaya.
Tujuan Hari Anak Nasional;
HAN ditetapkan dengan tujuan untuk :
· Meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menjaga dan melindungi anak-anak sebagai asset bangsa yang akan meneruskan kepemimpinan masa depan.
· Mendorong pemenuhan
hak-hak anak serta menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan mendukung
tumbuh kembang anak yang bebas dari kekerasan dan bullying serta intimidasi
yang akan menghambat perkembangan psikologis dan social mereka.
– Mengapresiasi kontribusi anak-anak dalam kehidupan bermasyarakat dengan aktif
dalam kegiatan-kegiatan social di organisasi kemasyarakatan serta mendorong
peran aktif mereka dalam proses pembangunan.
Beberapa isu penting yang menjadi perhatian dalam HAN 2025 adalah:
1. Generasi Emas Bebas Stunting;
Pemerintah terus mendorong pencegahan stunting melalui edukasi gizi, pemenuhan kebutuhan ibu hamil dan anak usia dini, serta sanitasi yang layak.
2. Pendidikan Inklusif untuk Semua;
Anak-anak dari daerah terpencil, anak disabilitas, dan anak dalam kondisi khusus harus mendapatkan akses pendidikan yang setara dan layak.
3. Anak Cerdas Digital;
Literasi digital menjadi kunci. Anak-anak perlu dibekali kemampuan bersikap bijak, aman, dan positif dalam menggunakan teknologi dan internet.
4. Stop Perkawinan Anak;
Upaya perlindungan anak juga menyasar pencegahan perkawinan usia dini yang dapat merampas masa depan dan kesehatan anak.
5. Hentikan Kekerasan terhadap Anak;
Semua pihak seperti orang tua, guru, masyarakat, dan pemerintah harus
bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan mendukung tumbuh
kembang anak.
Mendidik Anak Dalam Islam;
Salah satu bentuk kasih sayang orang tua kepada anaknya adalah memberikan pendidikan yang baik dan benar. Karena pendidikan bagi anak adalah bagian dari membangun peradaban.
Dalam Islam anak berpendidikan akan memiliki kepribadian
yang baik dan memajukan agama Orang tua lazimnya memberikan banyak hal terhadap
anaknya, makanan, pakaian, atau mainan. Tetapi pemberian terbaik orang tua
kepada anaknya tidak lain adalah penanaman norma-norma etika dan moral
sebagaimana hadits riwayat At-Tirmidzi berikut ini.
عن Ø£َÙŠُّوبَ بْÙ†ِ Ù…ُوسَÙ‰ عَÙ†ْ Ø£َبِيهِ عَÙ†ْ جَدِّÙ‡ِ Ù‚َالَ Ù‚َالَ
رَسُولُ اللَّÙ‡ِ صلى الله عليه وسلم Ù…َا Ù†َØَÙ„َ Ùˆَالِدٌ ÙˆَÙ„َدًا Ø®َÙŠْرًا Ù„َÙ‡ُ Ù…ِÙ†ْ
Ø£َدَبٍ ØَسَÙ†ٍ
Artinya: Dari Ayyub bin Musa, dari bapaknya, dari
kakeknya, Rasulullah saw bersabda: Tiada pemberian orang tua terhadap anaknya
yang lebih baik dari adab yang baik (HR At-Tirmidzi). Rasulullah juga
memerintahkan kepada para orang tua untuk menanamkan etika dan norma-norma
moral kepada anak-anaknya.
Artinya: Dari sahabat Abdullah bin Abbas ra, dari
Rasulullah saw bersabda: Muliakanlah anak-anakmu, perbaikilah adab mereka (HR
Ibnu Majah)
Rangkaian Kegiatan HAN 2025;
Program utama yang akan dilaksanakan mencakup Senam Anak Indonesia Hebat
& Lagu Kebangsaan di tingkat pusat dan daerah.
Pengumpulan Surat Anak Indonesia untuk disampaikan kepada Presiden. Transportasi Gratis bagi Anak di berbagai kota pada 23 Juli. Kemudian, Jelajah Sapa, Kunjungan ke lapas anak dan panti asuhan (17–18 Juli).
Diskon Tiket Museum/Taman Wisata bagi anak-anak dan keluarga (tanpa gawai). DAFA Awards di Riau, penghargaan bagi forum anak dan daerah ramah anak.
Panggung Hiburan di Car Free Day Jakarta (20 Juli), kolaborasi antar
kementerian. Selain itu, Pertemuan Pagi Ceria akan dilaksanakan serentak pada
23 Juli 2025 di seluruh satuan pendidikan, dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK.
Kegiatan ini diatur melalui Surat Edaran Mendikdasmen No. 11 Tahun 2025 dan
Surat Himbauan No. 14948/MDM.J4/PK.01.00/2025.
(Redaksi)