LPKAPNEWS, YOGYAKARTA – Dalam ajaran Islam, kiblat merupakan arah suci yang menjadi rujukan
utama umat Muslim dalam menjalankan ibadah, khususnya salat. Kiblat yang
mengarah ke Ka’bah di Makkah memiliki makna spiritual mendalam sebagai wujud
ketaatan kepada Allah SWT.
Selain salat, terdapat
beberapa ibadah dan keadaan lain yang mengharuskan umat Islam menghadap ke arah
kiblat. Berikut adalah lima ibadah atau keadaan selain salat yang terkait
dengan arah kiblat, disertai dalil-dalil autentik dari hadis Nabi Muhammad SAW.
1. Mengubur Jenazah.
Proses penguburan
jenazah dalam Islam memiliki tata cara yang telah ditetapkan syariat, salah
satunya adalah menghadapkan jenazah ke arah kiblat. Dalam hadis yang
diriwayatkan oleh Abu Dawud, disebutkan:
عَنْ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ، عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ حَدَّثَهُ، وَكَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَهُ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْكَبَائِرُ؟ فَقَالَ: هُنَّ تِسْعٌ، فَذَكَرَ مَعْنَاهُ زَادَ: وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ الْمُسْلِمَيْنِ، وَاسْتِحْلَالُ الْبَيْتِ الْحَرَامِ قِبْلَتِكُمْ أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا [رواه أبو داود]
“Dari ‘Ubaid bin
‘Umair, dari ayahnya, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW,
‘Wahai Rasulullah, apakah dosa-dosa besar itu?’ Beliau menjawab, ‘Dosa-dosa
besar itu ada sembilan,’ lalu menyebutkan maknanya, dan menambahkan, ‘…dan
durhaka kepada kedua orang tua Muslim, serta menghalalkan hal-hal yang haram
dilakukan di Baitul Haram, kiblat kalian, baik dalam keadaan hidup maupun
mati.’” [HR. Abu Dawud].
Hadis ini menegaskan
bahwa dalam praktiknya, jenazah diletakkan di dalam liang lahad dengan posisi
miring ke kanan menghadap kiblat.
2. Melempar Jumrah.
Ibadah haji memiliki
beberapa ritual yang mengharuskan pelaku menghadap kiblat, salah satunya adalah
melempar jumrah. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, disebutkan:
عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، كَانَ يَرْمِي الجُمْرَةَ الدُّنْيَا بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ، ثُمَّ يُكَبِّرُ عَلَى إِثْرِ كُلِّ حَصَاةٍ، ثُمَّ يَتَقَدَّمُ فَيُسْهِلُ، فَيَقُومُ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ قِيَامًا طَوِيلًا، فَيَدْعُو وَيَرْفَعُ يَدَيْهِ، … وَيَقُولُ: هَكَذَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْعَلُ [رواه البخاري
“Dari Salim bin
‘Abdullah, bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar melempar jumrah awal dengan tujuh kerikil,
kemudian bertakbir pada setiap lemparannya, lalu maju hingga sampai pada
permukaan yang datar, dia berdiri menghadap kiblat dengan agak lama, berdoa,
dan mengangkat kedua tangannya, … lalu berkata, ‘Begitulah aku melihat
Rasulullah SAW melakukannya.’” [HR. Bukhari].
Hadis ini menunjukkan
bahwa setelah melempar jumrah, ‘Abdullah bin ‘Umar menghadap kiblat untuk
berdoa, mengikuti teladan Rasulullah SAW.
3. Berdoa dan Berzikir.
Berdoa dan berzikir
merupakan ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan dengan menghadap kiblat,
sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh
Imam Bukhari, disebutkan:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ قَالَ خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى هَذَا الْمُصَلَّى يَسْتَسْقِي فَدَعَا وَاسْتَسْقَى ثُمَّ اسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ وَقَلَبَ رِدَاءَهُ [رواه البخاري]
“Dari ‘Abdullah bin
Zaid, ia berkata, ‘Nabi SAW keluar menuju tempat salat ini untuk meminta hujan,
lalu beliau berdoa meminta hujan dengan menghadap kiblat dan membalikkan
selendangnya.’” [HR. Bukhari].
Hadis ini
menggambarkan bahwa Rasulullah SAW menghadap kiblat saat memohon hujan.
Menghadap kiblat saat berdoa membantu memfokuskan hati dan pikiran kepada
Allah.
4. Menyembelih
Binatang Kurban
Menyembelih hewan
kurban juga merupakan ibadah yang dianjurkan dilakukan dengan menghadap kiblat.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, disebutkan:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ ذَبَحَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الذَّبْحِ كَبْشَيْنِ أَقْرَنَيْنِ أَمْلَحَيْنِ مُوجَأَيْنِ فَلَمَّا وَجَّهَهُمَا قَالَ إِنِّي وَجَّهْتُ [رواه أبو دا]
“Dari Jabir bin
Abdullah, ia berkata, ‘Nabi SAW pada hari kurban menyembelih dua domba yang
bertanduk dan berwarna abu-abu yang terkebiri. Ketika beliau telah menghadapkan
keduanya, beliau mengucapkan: “Innii Wajjahtu …”’” [HR. Abu Dawud].
Menghadapkan hewan
kurban ke arah kiblat sebelum disembelih merupakan bentuk penghormatan terhadap
ibadah tersebut. Hal ini juga mengingatkan umat Islam bahwa setiap tindakan
ibadah harus diarahkan kepada Allah dengan penuh keikhlasan.
5. Buang Hajat
Meskipun bukan ibadah,
buang hajat memiliki aturan terkait arah kiblat yang menunjukkan adab seorang
Muslim. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, disebutkan:
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِي أَنَّ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَتَيْتُمُ الغَائِطَ فَلَا تَسْتَقْبِلُوا القِبْلَةَ، وَلَا تَسْتَدْبِرُوهَا وَلَكِنْ شَرِقُوا أَوْ غَرِبُوا [رواه البخاري ومسلم]
“Dari Abu Ayyub
al-Ansari, bahwa Nabi SAW bersabda, ‘Apabila kalian buang hajat, janganlah
menghadap atau membelakangi kiblat. Namun, menghadaplah ke timur atau ke
barat.’” [HR. Bukhari dan Muslim].
Hadis ini menegaskan
larangan menghadap atau membelakangi kiblat saat buang hajat sebagai bentuk
penghormatan terhadap Ka’bah. Aturan ini mencerminkan bahwa Islam mengajarkan
adab dalam setiap aspek kehidupan.
Dalil-dalil hadis di
atas memperkuat bahwa menghadap kiblat dalam berbagai ibadah dan keadaan
merupakan wujud ketaatan, penghormatan, dan pengakuan terhadap keesaan Allah.
Editor, Angcel
Sumber, Muhammadiyah
Or Id