LPKAPNEWS.COM, | ASAHAN – Universitas Muhammadiyah Asahan (UMMAS)
kembali menegaskan jati dirinya sebagai perguruan tinggi Islam berkemajuan
melalui pelaksanaan Sidang Komprehensif Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).
Kegiatan ini menjadi agenda penting dalam rangka pembinaan ideologis mahasiswa
menjelang akhir masa studi, dan secara resmi dibuka langsung oleh Rektor UMMAS,
Prianda Pebri, S.Pd., M.Pd.
Sidang yang digelar
dengan penuh khidmat tersebut diikuti oleh 111 mahasiswa dari berbagai program
studi yang tersebar di seluruh fakultas di lingkungan UMMAS. Kegiatan ini bukan
hanya bersifat akademik, tetapi juga sarat makna ideologis dan religius sebagai
bentuk peneguhan nilai-nilai dasar Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di tengah
dinamika zaman yang semakin kompleks.
Turut hadir dalam
kegiatan tersebut sejumlah pejabat struktural kampus, di antaranya Dekan
Fakultas Hukum dan Pendidikan, Sofian, S.H., M.H.; Dekan Fakultas Ekonomi,
Sains dan Teknologi, Durahman Marpaung, S.E., M.M.; serta Ketua Lembaga
Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LAIK), Sumiati, S.H., M.H. Kehadiran unsur
pimpinan fakultas dan lembaga semakin menegaskan bahwa AIK merupakan bagian
integral dari arah kebijakan akademik universitas.
Dalam sambutannya,
Ketua LAIK, Sumiati, S.H., M.H., menekankan bahwa kegiatan ini tidak boleh
dipandang sebagai kegiatan administratif atau rutinitas akhir studi semata. Ia
menilai bahwa sidang AIK adalah langkah penting untuk memastikan bahwa
mahasiswa benar-benar memahami, menginternalisasi, dan mampu menjadikan ajaran
Islam serta nilai-nilai Muhammadiyah sebagai panduan hidup mereka. “Kita ingin
membentuk lulusan yang bukan hanya cerdas dalam berpikir, tetapi juga bersih
dalam hati, serta mampu membedakan mana jalan kebaikan dan mana jalan yang
menyimpang,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor
UMMAS, Prianda Pebri, S.Pd., M.Pd., dalam pidatonya menyampaikan pandangan
strategis terkait pentingnya pendidikan nilai. Ia mengatakan bahwa kampus
Muhammadiyah bukan hanya mencetak sarjana dalam bidang akademik, tetapi juga
mencetak kader umat dan kader persyarikatan yang siap berperan aktif di tengah
masyarakat. “Kita sedang membentuk generasi pelanjut—bukan hanya pekerja
cerdas, tetapi pemimpin bermoral dan berdakwah,” katanya.
Rektor juga
menambahkan bahwa sidang komprehensif AIK ini merupakan bentuk konsistensi
UMMAS dalam menjalankan amanat persyarikatan Muhammadiyah. Ia berharap para
mahasiswa dapat mengikuti proses ini dengan serius dan menjadikan sidang
sebagai refleksi diri, bukan semata untuk memenuhi syarat administratif
kelulusan.
Adapun proses sidang
dilakukan dengan menghadirkan dosen-dosen penguji yang memiliki kompetensi
tinggi dan berpengalaman dalam kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Para dosen
tersebut antara lain: Drs. Moh. Akhiar, M.A.; Mukhtar, S.Pd.; Drs. M. Thohir, M.Si.;
Agus Salam, S.Pd., M.Pd.; Sumiati, S.H., M.H.; Murniati Endang Sulastri, S.P.,
M.Pd.; serta Hj. Junindra, S.Ag., M.A. Kehadiran para dosen ini bukan hanya
memberikan validitas akademik, tetapi juga menunjukkan keseriusan universitas
dalam menjaga kualitas dan integritas proses pembinaan nilai-nilai keislaman.
Para mahasiswa diuji
dari berbagai aspek, termasuk pemahaman mereka terhadap pokok-pokok ajaran
Islam, sejarah dan ideologi Muhammadiyah, serta bagaimana mereka mampu
mengaitkan nilai-nilai tersebut dengan persoalan-persoalan aktual dalam
masyarakat. Metode ujian dilakukan secara lisan dan tertulis, dengan pendekatan
yang mengedepankan analisis, argumentasi, serta pemahaman kontekstual terhadap
Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Kegiatan ini menjadi
bukti nyata bahwa UMMAS bukan hanya berorientasi pada capaian akademik semata,
tetapi juga memiliki tanggung jawab moral dan spiritual dalam menyiapkan
generasi yang siap menjadi pelopor kebaikan di tengah masyarakat. Dengan
demikian, lulusan UMMAS diharapkan mampu tampil sebagai pribadi yang
paripurna—memiliki kapasitas intelektual, kedalaman spiritual, serta keberanian
dalam berdakwah dan berbuat untuk umat.
Melalui Sidang
Komprehensif AIK ini, Universitas Muhammadiyah Asahan kembali memperlihatkan
peran strategisnya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang tidak hanya
menekankan pencapaian ilmu, tetapi juga mencetak insan-insan tangguh yang siap
menjadi agen perubahan berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan. (Syaifulh)