LPKAPNEWS, YOGYAKARTA – Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Silaturahmi Amal Usaha Sosial pada Kamis (26/06) di Yogyakarta. Acara ini tema “Transformasi Amal Usaha Sosial Muhammadiyah untuk Penguatan Keluarga dan Komunitas.”

Dalam sambutannya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan pentingnya konsolidasi dan pembaruan dalam gerakan sosial Muhammadiyah untuk menghadapi tantangan zaman.

Haedar Nashir menyampaikan ucapan selamat atas terselenggaranya Rakernas dan Silaturahmi ini. Ia berharap acara ini dapat memperkuat jaringan kerja MPKS hingga ke tingkat cabang.

“Kami atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan selamat atas Rakernas dan Silaturahmi yang diselenggarakan Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah, semoga Rakernas ini semakin mengkonsolidasikan seluruh jaringan kerja dan tugas MPKS di seluruh tanah air sampai ke tingkat cabang, juga semakin meningkatkan usaha bersama atau jaringan dari seluruh amal usaha sosial dan kesejahteraan,” ujar Haedar. 

Menurut Haedar, transformasi amal usaha sosial Muhammadiyah harus menjadi langkah dinamis, bahkan progresif, untuk memobilisasi potensi yang dimiliki Muhammadiyah, termasuk ‘Aisyiyah.

Haedar menekankan bahwa gerakan Al-Ma’un, yang menjadi akar sejarah panjang gerakan sosial Muhammadiyah, harus terus dihidupkan melalui program-program yang menjangkau keluarga, komunitas, dan masyarakat luas.

“Al-Ma’un bukan sekadar usaha untuk karitatif terhadap mereka yang dhuafa atau mustadh’afin atau mereka yang memerlukan, tapi Al-Ma’un juga mampu memobilisasi dengan menggalang kesadaran karitatif dan kesadaran usaha untuk zakat, infak, dan shadaqah dari mereka yang aghniya, mereka yang berkecukupan agar mau berbagi peduli dan melakukan aksi pemberdayaan pemajuan dari kalangan dhuafa,” tegasnya.

Haedar juga menyoroti pentingnya pembaruan metode dan pendekatan dalam gerakan sosial Muhammadiyah. Ia mendorong MPKS untuk menjangkau kawasan marginal di perkotaan, daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), hingga daerah satelit yang membutuhkan bantuan.

“Pendekatan-pendekatan konvensional tentu di waktu tertentu dan konteks tertentu perlu diperbaharui lewat pendekatan-pendekatan baru dan di sinilah pentingnya acara ini,” katanya.

Fokus pada ketahanan keluarga menjadi salah satu poin utama dalam sambutan Haedar. Ia menegaskan bahwa MPKS harus menerjemahkan isu ketahanan keluarga menjadi program aksi yang konkret untuk memberdayakan keluarga-keluarga tidak mampu.

“Saya yakin program ini akan sangat berguna sehingga dapat melahirkan keluarga-keluarga yang berdaya, maju, termasuk dalam pendidikan dan kesehatan,” ungkapnya.

Selain itu, Haedar menekankan pentingnya program sosial berbasis komunitas yang beragam, mulai dari perkotaan, pedesaan, daerah 3T, hingga komunitas berbasis adat. Ia menyatakan keyakinannya bahwa MPKS mampu menjalin dan menyatukan berbagai program sosial di tengah dinamika masyarakat.

“Saya yakin gerakan MPKS dan Amal Usaha Sosial akan mampu menjalin dan menyatukan gerak program dan kegiatannya dalam berbagai komunitas tadi,” ujarnya.

Haedar juga mengingatkan bahwa di tengah perubahan sosial yang sering kali mencabut akar budaya masyarakat, MPKS harus bekerja sama dengan Majelis Tabligh untuk menghadirkan nilai-nilai agama, budaya, dan kebangsaan berbasis Pancasila.

“MPKS juga menjadi kekuatan perekat dalam kehidupan komunitas di tengah perubahan sosial itu,” tambahnya.

Mengakhiri sambutannya, Haedar berharap tema Rakernas ini tidak hanya menjadi slogan, tetapi dapat diterjemahkan ke dalam program-program praksis yang nyata. “Selamat, semoga Allah melimpahkan rahmat, berkah, dan karunia-Nya,” tutup Haedar., (Sumber Muhammadiyah Or Id)