ARAB SAUDI, LPKAPNEWS.COM – Berbicara
tentang Iduladha, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Arab
Saudi, Hanif Asaduddin menegaskan bahwa momentum Iduladha di Arab Saudi
bertepatan dengan libur panjang mahasiswa. Saat libur panjang, pihak perguruan
tinggi memberikan kesempatan berupa tiket pulang untuk tiga bulan ke depan,
sehingga tidak banyak mahasiswa yang masih ada di sana (Arab Saudi).
Kebijakan ini
berdampak pada perayaan Iduladha di Arab Saudi, terlebih bagi rekan-rekan PCIM.
“Adapun rekan-rekan
PCIM yang tidak pulang atau menunda kepulangannya itu kebanyakan berada di
Makkah. Kalaupun masih ada di Madinah, mereka merayakan Iduladha secara pribadi
atau kelompok-kelompok kecil,” ungkap Hanif ketika dihubungi pada Rabu (4/6).
Selain karena
kepulangan mayoritas anggota, ketiadaan momen kumpul bersama juga disebabkan
banyaknya anggota PCIM yang bertugas di Makkah untuk mengurusi Jamaah Haji
Indonesia, sehingga, saat Iduladha PCIM sangat jarang melakukan agenda
kumpul bersama dengan para anggota.
Budaya dan
Regulasi saat Iduladha di Arab Saudi
Budaya masyarakat Arab
Saudi yang fokus pada kegiatan pribadi masing-masing saat iduladha, membuat
rangakaian ibadah Iduladha lebih fokus dilaksanakan sendiri-sendiri. Jika di
Indonesia rangkaian Ibadah seperti takbiran, penyembelihan hewan kurban, hingga
penyaluran dilakukan bersama-sama, lain halnya di Arab Saudi.
“Takbiran bersama
hanya dilakukan menjelang salat Id, yakni setelah subuh sampai waktu akan
dilaksanakannya salat Id. Dari kami juga tidak ada salat Iduladha dengan
anggota PCIM, karena teman-teman yang masih ada di Madinah lebih memilih salat
di Masjid Nabawi,”jelasnya.
Di samping itu, untuk
regulasi pemotongan hewan di Arab Saudi terbilang sangat ketat dan harus
dipatuhi oleh semua masyarakat di sana. Apabila ditemukan ada yang melanggar,
maka, dianggap sebagai pelanggaran berat dan akan mendapatkan denda.
“Di sini perayaannya
(Iduladha) tidak semarak seperti di Indonesia yang setiap masjid ada
penyembelihan. Kalau di Saudi, pemotongan hewan kurban harus dilaksanakan di
RPH resmi. Tata cara berkurban di sini yakni dengan pergi ke RPH resmi, membeli
hewan yang dipilih untuk sekaligus disembelih di sana, kemudian daging dibawa
pulang. Tidak begitu ada kendala, hanya pelaksanaannya yang cenderung ke
perseorangan saja, tidak terikat” jelas Hanif.
Suasana setelah salat
Iduladha di Arab Saudi akan kembali sepi seperti hari biasanya karena kegiatan
kumpul bersama banyak dilakukan oleh internal per-keluarga, sehingga tidak
ditemukan acara-acara semarak di luar. Adapun bagi pendatang-pendatang seperti
mahasiswa, jarang menemukan acara-acara terbuka yang diadakan di luar. Hal ini
karena regulasi dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang melarang adanya
perkumpulan-perkumpulan besar di luar perkuliahan atau kegiatan resmi
lainnya. (Redaksi)