Kampus Muhammadiyah Diharap Menjadi Bagian Mengambil Kembali Gemilangnya Peradaban Islam Dunia

LPKAPNEWS, RIAU – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhadjir Effendy mengapresiasi perkembangan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) muda yang berkemajuan.

Apresiasi itu disampaikan Muhadjir pada Sabtu (28/6) dalam Sidang Senat Terbuka dalam Rangka Milad ke-17 UMRI. Muhadjir berpesan keberadaan UMRI adalah untuk menyambung cita-cita Muhammadiyah dalam memandang hari esok.

“Kita harus meneruskan, menyambung visi yang telah diletakkan oleh Kiai Dahlan, pada pendahulu kita, assabiqunal awwalun di Muhammadiyah,” katanya.

Muhadjir memandang UMRI dapat menjadi PTMA percontohan dari sisi kemajuan. Pasalnya sebagai kampus yang baru 17 tahun, tapi sudah memiliki prestasi yang luar biasa – termasuk sudah memiliki Fakultas Kedokteran. 

Muhadjir berharap Muhammadiyah, dan UMRI khususnya menjadi bagian untuk mengambil kembali gemilangnya peradaban Islam dunia. Islam pernah jaya di masa lalu, maka bukan hal yang tidak mungkin itu dapat diraih kembali dan itu bisa dilakukan oleh Muhammadiyah.

Optimisme itu muncul, kata Muhadjir, karena Muhammadiyah menjadi organisasi Islam yang besar dan berusia sangat mapan. Sebab jika dibandingkan dengan organisasi gerakan Islam lain yang seusia, sudah banyak yang sudah ‘bungkus’.

Sementara itu, Rektor UMRI, Saidul Amin menyampaikan milad ke-17 ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan jati diri Umri sebagai pusat keilmuan, inovasi, dan transformasi global.

Lebih lanjut, Rektor menekankan bahwa inovasi adalah kekuatan utama Umri dalam menjawab tantangan zaman. Umri berkomitmen melahirkan terobosan-terobosan baru yang berdampak nyata bagi masyarakat dan dunia pendidikan.

“Setiap kita punya kekuatan. Jika disatukan dalam kolaborasi yang dinamis, maka kita bisa menutupi kelemahan dan memperkuat keunggulan. Inilah semangat gotong royong intelektual yang menjadi ruh Umri,” tegasnya.

Sedangkan yang ketiga yaitu internasionalisasi, Ia mengajak seluruh civitas akademika untuk berani tampil di gelanggang global. UMRI berharap bisa dimulai dengan membangun jaringan negara serumpun.

Pada kesempatan ini juga diadakan secara simbolis penyerahan Wakaf Lahan dan Pesantren seluas 7 Ha. dari wakif Abdullah Yasin, penyerahan wakaf tunai sebesar RM 50.000 dari pewakif Raja Zahara binti Raja Sulaiman-Malaysia dan penyerahan Wakaf Tunai sebesar Rp 150.000.000 dari wakif Muhammad Nazir., (Sumber Muhammadiyah Or Id)