LPKAPNEWS.COM,
JAKARTA- Saat tiba di Gedung Dakwah, Grand Syekh Al Azhar itu diberikan
cenderamata berupa Kalender Hijriah Global Tunggal 1446 Hijriah.
Haedar
mengatakan hubungan antara Muhammadiyah dengan Al Azhar memiliki sejarah
panjang. Para tokoh-tokoh Muhammadiyah belajar dan mengembangkan serta
mengimplementasikan pikiran-pikiran yang diperoleh saat studi di Al Azhar, di
Indonesia.
Pimpinan
Pusat Muhammadiyah menyambut dengan hangat silaturahmi Grand Syekh Al Azhar
Ahmed Al Tayyed ke Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.
Pertemuan
berlangsung selama dua jam mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
Sejumlah topik menjadi pembahasan mulai dari isu-isu keagamaan, pendidikan,
hingga kemanusiaan.
Ketua
Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir beserta jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah
menyambut langsung Grand Syekh Al Azhar Mesir Ahmed Al Tayyeb pada Kamis
(11/7).
“Kiai
Dahlan juga memperoleh inspirasi dari Muhammad Abduh yang itu tidak lain adalah
Syekh Al-Azhar. Yang kedua juga banyak tokoh-tokoh Muhammadiyah Kiai Mas Mansur
yang terbilang empat serangkai, tokoh nasional yang juga Ketua PP Muhammadiyah
juga lulusan Al Azhar,” kata Haedar.
Haedar
ingin pertemuan dengan Grand Syekh Al Azhar bersifat intim dan tidak terlalu
formal.
“Biarpun
kami punya hotel di Yogja, punya hotel di Malang, dan seterusnya, kami menerima
(Grand Syekh) di gedung ini untuk (menunjukkan) juga bahwa hubungan antara kami
dengan Al Azhar itu juga hubungan yang kekeluargaan dan tidak terlalu
formalistik,” jelas Haedar. (Muh.or.id)